berteman seperti apa yang dianggap benar?~
Berteman seperti apa yang
dianggap benar?
Selama ini aku bukanlah orang
yang mempunyai banyak teman. Temanku itu-itu saja. Bukannya tak ingin mempunyai
teman yang banyak, tapi memang kenyataan aku yang susah menyesuiakan diri tak
mudah untuk dikalahkan. Bahkan ketika temanku hanya sedikit, aku masih saja
mempunyai konflik. Konflik yang terkadang tak harus dipermasalahkan malah
menjadi besar.
Namun saat ini, aku tak ingin
lagi menuntut banyak. Aku tak ingin terlalu banyak memikirkan
ketakutan-ketakutan yang belum pasti terjadi. Tapi tetap saja, tak ingin bukan
berarti bisa melupakan segalanya.
Aku mempunyai teman yang orang
lain melihat bahwa aku telah cukup akrab dengannya. Namun bagiku, aku cukup
takut untuk mengakui itu. Aku takut akan sesuatu yang telah ku percaya namun nantinya
malah menghianati. Bukan karna apa-apa, buktinya saat ini. entahlah, kufikir
kita hanya ada saat sesuatu yang penting telah mendesak. Tapi bukankah berteman
itu tentang hal-hal yang tak penting? Tentang sesuatu yang harus kita tertawakan
sekalipun hal itu tidak lucu, tentang bagaimana kita melakukan kesalahan tanpa
harus mengucapkan kata maaf, dan tentang bagaimana kita bisa mengetahui
keresahan tanpa harus diungkapkan.
Apakah hal itu hanya menurut
pendapatku?
Jika saja yang mereka katakan
berbeda, lantas seperti apakah itu?
”Aku benci keadaan dimana kita
masih saja tersenyum disaat perasaan tidak baik itu belum jua usai. Bukan
berarti ingin memperpanjang masalah. Tapi bukankah sesekali kita perlu saling
mengungkapkan fikiran dan menangis bersama?. Jika terus seperti ini aku hanya
tau tentang kebenaran yang ku miliki. Aku takkan paham dengan yang kalian
rasakan. Aku akan semakin egois karna menganggap pilihankulah yang paling benar.
Ku ingin kalian juga menyalahkanku, mengungkapkan semua kebodohanku yang terkadang meresahkan.”
karna aku tahu kalian sangat berharga.
Z
Komentar
Posting Komentar