Postingan

berteman seperti apa yang dianggap benar?~

Berteman seperti apa yang dianggap benar? Selama ini aku bukanlah orang yang mempunyai banyak teman. Temanku itu-itu saja. Bukannya tak ingin mempunyai teman yang banyak, tapi memang kenyataan aku yang susah menyesuiakan diri tak mudah untuk dikalahkan. Bahkan ketika temanku hanya sedikit, aku masih saja mempunyai konflik. Konflik yang terkadang tak harus dipermasalahkan malah menjadi besar. Namun saat ini, aku tak ingin lagi menuntut banyak. Aku tak ingin terlalu banyak memikirkan ketakutan-ketakutan yang belum pasti terjadi. Tapi tetap saja, tak ingin bukan berarti bisa melupakan segalanya. Aku mempunyai teman yang orang lain melihat bahwa aku telah cukup akrab dengannya. Namun bagiku, aku cukup takut untuk mengakui itu. Aku takut akan sesuatu yang telah ku percaya namun nantinya malah menghianati. Bukan karna apa-apa, buktinya saat ini. entahlah, kufikir kita hanya ada saat sesuatu yang penting telah mendesak. Tapi bukankah berteman itu tentang hal-hal yang tak pent

penampakan senja yang ku ingin kau dambakan~

terkadang aku berfikir untuk menjadi senja saja. senja yang kau bayangkan sebagai ibumu. senja yang kau banggakan seperti teman-temanmu. senja yang menjadikanmu tinggi layaknya hari ini. Aku sungguh ingin menjadi harimu, menemani seluruh penatmu. namun jika seperti ini, bukankah aku sangat egois. seperti aku harus memata-matai setiap gerakmu. akulah yang menjadikan mu seorang penjahat.  hanya karna itu, aku memilih menjadi senjamu. waktu yang sesaat namun selalu kau rindukan. menjadi senja yang selalu hadir di sajak-sajak indahmu. kamu tahu, hal yang paling ku rindukan bukanlah dirimu tetapi sajakmu. aku tak paham apakah itu sajak yang benar atau tidak. tapi yang ku tahu ada aku didalamnya. namun saat ini, entah untuk siapa itu tertuju. setelah jauh darimu begitu banyak yang ku fikirkan. terkadang ku ingin kamu kembali, namun terkadang aku memilih untuk seperti ini saja. aku tak paham akan rasaku. terlalu jauh untuk terus mengharapkanmu. namun kenyataan bahwa aku tak per

ku ingin berhenti saja~

pria jahat itu, bagaimana jika aku tetap tidak bisa berhenti memikirkannya bagaimana jika suatu saat sesuatu yang ku takutkan itu benar-benar terjadi? dari awal ini memang tidak benar.  petunjuk itu, benar-benar jadi nyata. dan bukankah aku juga tlah menyadarinya, jauh sebelum hal ini terjadi? sebuah buku yang mencuri perhatianku, seolah berkata " bacalah aku dan pahami aku" benar aku membacanya, tapi tidak dengan memahaminya. Seolah menolaknya, aku terlalu terbuai dengan kebahagian sesaat hingga aku lupa bahwa semua ini bisa saja berakhir. tak ada yang perlu disesali bukan? andai saja penyesalan bisa memperbaiki segalanya, mungkin takkan ada.  takkan ada yang namanya seperti ini. aku benci keadaan dimana aku hanya bisa memikirkan bahwa hanya aku.  seberapa keras aku mencoba, yang terjadi tetap seperti yang kupahami. tak ada yang mencoba untuk merubahnya.  ku fikir suatu saat dia akan mengungkapkannya, dia juga akan mengatakan bahwa dia juga t

aku tak berkata, aku akan menunggumu~

Kamu tahu, kau telah memenuhi semua ciri-ciri pria yang tak pernah ku inginan didunia ini. pria bersuara keras dan tak berpendirian. Kamu mengakui telah melakukan kesalahan dan terus mengulanginya untuk kesekian kali, dan kamu tahu, bukankah seharusnya dengan semua yang terjadi aku bisa saja menganggapmu tak lagi ada? Tapi tidak, otakku benar dengan semua pemikiran tentangmu. Namun sebaliknya dengan hati, kamu masih saja berada disana, dibagian terjauh didalam aku. Tak ada yang bisa kulakukan selain dengan mempersilakanmu menemui semua yang kau anggap indah, mendekatinya dan sedikit menetap bersamanya. Tapi satu yang ku inginkan darimu, jika kamu memang tak ingin menjanjikan apa-apa, setidaknya jangan katakan itu. Cukup jalani saja. Memang benar setiap wanita menyukai pria yang tak suka mengumbar-umbar janji kepadanya. Tapi akan lebih menyakitkan jika suatu saat hal itu kamu jadikan alasan untuk pergi dengan mudahnya. Ya temuilah mereka sebanyak yang kamu inginkan. Jika